Minggu, 01 Agustus 2010

Slank Rilis Album Baru dan Mendapat Ijin Konser

Terjegal di panggung nyaris sepanjang 2009, tapi tak terbendung di studio rekaman.

Mulut bocah kecil itu bergerak mengikuti nyanyian Kaka Slank, Selasa [20/7] siang di halaman belakang rumah drummer Slank, Bimbim di Gang Potlot. Dia adalah salah seorang dari beberapa keponakan Bimbim Kaka yang menyaksikan penampilan Slank di panggung kecil dalam rangka konferensi pers peluncuran album terbaru Slank: Jurustandur No.18. “Sarapannya itu terus,” kata Denny Ahmad Ramadhani, Manajer Slank sambil tertawa. Yang dimaksud Denny, bocah itu sudah mengikuti proses pengerjaan album itu sejak masih di studio. Siang itu, sebelum sesi tanya jawab Slank tampil membawakan sepuluh lagu dari tujuh belas lagu dari album Jurustandur No.18. Kira-kira setengah jam sebelumnya, mereka baru saja selesai sesi doa dan makan bersama anak-anak yatim piatu. Harusnya, acara itu selesai tepat dengan jadwal wartawan berdatangan. Tapi karena para personel Slank telat datang, sesi doa bersama anak-anak yatim piatu menjadi mundur. Berbeda dengan kegiatan artis lain, Slank tak membolehkan adegan itu direkam kamera.
“Album ini refleksi kondisi Indonesia dan Slank selama setahun terakhir,” kata Kaka.
Sepanjang tahun 2009, Slank nyaris tak manggung karena persoalan susah dapat ijin. Kini, mereka sudah mengantongi ijin dari Kepolisian. Bersama Yamaha, mereka sudah mengunjungi empat kota sepanjang Juli ini. Tur itu harus terhenti sementara karena jadwal Slank dengan A Mild juga berjalan. “Yamaha salah satu pelumas yang menggerakkan album ini,” kata Bimbim kepada Rolling Stone beberapa minggu sebelum konferensi pers. Judul album yang diambil dari lagu “Jurustandur” yang merupakan kependekkan dari Maju Terus Pantang Mundur sepertinya sejalan dengan slogan Yamaha yang “Semakin di Depan.” Tapi, judul itu bukan dibuat sesuai pesanan sponsor, karena kata Denny lagu itu sudah lebih dulu dibuat sebelum kesepakatan kerjasama antara manajemen Slank dengan Yamaha terjalin.
Soal jumlah lagu, mereka mengatakan satu-satunya yang menghentikan proses pembuatan lagu lebih banyak adalah karena Slank Records sudah meminta album segera rilis. Bimbim menulis 13 lagu di album ini, untuk kemudian lagu mentah itu dibawa ke forum. “Proses pengerjaannya sama-sama. Begitu Bimbim lempar ke forum, udah deh kita dandanin anak kami sama-sama,” kata Kaka. “Dan gua tinggal santai deh, nggak kerja lagi,” lanjut Bimbim.
Album Jurustandur No.18 dijual dengan kaos. Konsepnya adalah, kata Bimbim, “beli kaos dapat CD atau kaset.” Ini salah satu cara mereka menyiasati pembajakan. Kira-kira sebulan sebelumnya, Slank merilis mini album Jurustandur lewat telepon genggam Nexian yang berisi tujuh lagu dari album itu. “Banyak yang bilang, berhasil nih nggak ada di internet,” kata Bimbim. Bukan apa-apa, lagu dari telepon genggam Nexian itu tak bisa dipindahkan dalam bentuk apapun.
Dan di album ini, Kaka berduet dengan Fahrani di lagu “Kukejar & Kutangkap Kau [KKK]”. Mereka memang sengaja mencari sosok perempuan yang bukan penyanyi, karena konsep berduet dengan penyanyi sudah sering dipakai oleh banyak kelompok musik.
“Kami nyari yang model, dan tatonya banyak kayak Kaka,” kata Bimbim sambil tertawa.
“Lagian siapa coba? Banyak yang udah diajak duet. Sampai Luna Maya aja pernah,” kata Kaka yang disambut oleh gelak tawa mereka yang hadir di sana.
Konferensi pers ditutup dengan sesi tanya jawab antara infotainment yang selalu memilih menyodorkan mik dan melakukan wawancara bersama-sama sehingga membuat berita soal Slank dari konferensi pers sore itu relatif sama di hampir semua televisi.
“Tapi jangan tanya-tanya soal video itu ya,” kata pembawa acara.

Tidak ada komentar: