Jakarta - Bisa melihat The Stone Roses reuni dan
kembali ke atas panggung memang sebuah mimpi jadi nyata. Tapi aksi The
Stone Roses di Lapangan D Senayan, malam ini, Sabtu (23/2/2013) bukanlah
mimpi.
Arena Senayan sudah mulai ramai sejak pukul 18.00 WIB.
Calon penonton konser The Stone Roses sudah mulai berdatangan. Lahan
parkir pun padat karena persis di samping Lapangan D, yaitu JCC musisi
kenamaan Indonesia Ari Lasso menggelar konser tunggalnya.
Hujan
gerimis sempat mengguyur Senayan memberi sedikit warna untuk calon
penonton. Mereka harus siap berbasah-basahan jika hujan deras
benar-benar datang.
Namun ternyata senua berjalan lancar. Ketika
Ian Brown cs akhirnya naik pentas tepat pukul 20.30 WIB tak ada lagi
gerimis. Ribuan penonton sudah berada di arena konser, mereka tak sabar
melihat sang idola memainkan lagu-lagu andalannya.
Ternyata 'I
Wanna Be Adored' telah dimainkan di awal konser. Histeria langsung
dimulai seketika. Sing along penonton dari segala penjuru pun terdengar
bahkan sampai beberapa lagu berlalu mereka masih terus meluapkan
kebahagiaan di depan panggung.
'Mersey Paradise' dan 'Sally
Cinnamon' menjadi koor panjang di barisan depan panggung. Senyum puas
dilemparkan sang vokalis Ian Brown yang malam ini tampak sederhana
dengan kaus polos biru gelap dan jeans hitam.
Ian sibuk dengan
dua tamborin-nya dan joget tak beraturan. Ketika menggelar konser
solonya di Jakarta pada 2010 silam, Ian memamerkan gaya kungfu seadanya.
Kini Ian memperkenalkan gaya baru. Ian berjoget dengan tangan menunjuk
ke kiri dan kanan seperti gaya bebek. Tak beraturan dan unik.
Usia
tak jadi halangan bagi para personel The Stone Roses untuk tampil prima
dan total. Chemistry antara mereka pun terbangun dengan baik dan
penonton bisa ikut merasakan.
"Any request," tanya Ian pada penonton dengan singkat.
Sekitar
3.500 penonton yang memadati arena konser pun terpancing menyerukan
lagu favorit mereka. The Stone Roses memainkan 'Waterfall' diikuti
'Don't Stop'. Penonton benar-benar terpuaskan, terutama saat 'This is
the One' dilantunkan.
"Terima kasih," ucap sang vokalis.
Belasan
lagu The Stone Roses telah dimainkan hingga tibalah '"I Am The
Resurrection' menutup konser tepat pukul 22.10 WIB. Tak ada janji akan
kembali ke Indonesia, tak ada encore, tak ada perpisahan.
Mani,
Remi dan John Squire langsung berlalu ke belakang panggung. Sementara
Ian sempat iseng bermain-main dengan penonton. Ia mengambil kaos berlogo
The Stone Roses, dipakainya sebentar di kepala lalu dilempar ke
penonton lagi. Sebelum ikut menyusul rekannya ke belakang panggung ia
mengambil bendera klub sepakbola MU dari penonton.
Mungkin memang
tak akan pernah ada kata berpisah untuk The Stone Roses. Karena
selamanya mereka akan ada di hati penggemar Tanah Air. Begitu juga
dengan konser malam ini, penggemar berat mereka pulang dengan senyum
bahagia dan kisah abadi. Glory glory The Stone Roses!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar